MANUSIA DAN ORGANISASI

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Adakah manusia dimuka Bumi ini punya kelebihan tanpa kekurangan? atau sebaliknya; Adakah manusia dimuka Bumi ini punya kekurangan tanpa kelebihan ?
Perhatikanlah sesama manusia; Teman, Sahabat, Orang Tua, Pejabat, Artis, Guru, Tani dan sebagainya.
Adakah mereka punya kelebihan tanpa Kekurangan ?
Guru pintar mengajar dan membimbing murid-muridnya, Teman mahir bermain piano, sahabat ahli computer, Artis pintar bernyanyi dan berakting, Pejabat punya wibawa dan kuasa, petani mahir bercocok tanam.
Semua kita ( manusia ) punya kelebihan masing-masing, tetapi juga pasti punya kelemahan sendiri-sendiri.
Kelemahan / kekurangan masing-masing orang berbeda. Kelemahan / kukurangan dapat di bagi 2 aspek :

1.Kelemahan kemampuan fisik dan non fisik ; nonfisik; skill dan intelegensia
2.Kelemahan karakter, kepribadian dan moralitas


Jadi orang-orang yang merasa hanya punya kelebihan (apapun itu) menjadi orang yang : sombong, pongah, egois. Dan orang-orang yang merasa hanya punya kelemahan menjadi ; minder/ tidak percaya diri, sulit bergaul. Idealnya, Manusia (orang-orang) punya kelebihan dan kekurangan, itulah orang yang punya harga diri tinggi. Orang yang punya Harga diri adalah orang yang menghargai diri sendiri dan orang lain. Orang yang menghargai diri sendiri adalah orang yang mengenal dirinya sebagai orang yang punya kelebihan dan kekurangan. Sadar akan kelebihan dan kekurangan adalah cerminan dari harga diri tinggi. Harga diri tinggi atau harga diri rendah ditentukan oleh sikap dan perilaku manusia, yang didasari oleh mentalitas dan moralitas manusia itu sendiri. Berbicara dan bertindak jujur, tidak sombong, tidak egois, sopan santun, punya tata krama baik, suka menolong tidak mencela dan mengakui kelebihan orang lain adalah sebagian dari perilaku/ cerminan harga diri tinggi.

Dengan demikian ; kelebihan dan kelemahan adalah Hakekat dasar manusia yang menjadi sarana untuk saling menghormati dan tolong menolong untuk dapat saling membutuhkan.Untuk itulah manusia membutuhkan organisasi agar dapat berbagi dalam banyak hal dan beraktualisasi diri secara benar dan berkualitas bagi sesamanya.

ORGANISASI DAN ARAH KEDEPAN
Apakah Organisasi menghadapi banyak masa depan? Atau apakah banyak organisasi dewasa ini yang memiliki kerawanan? Tetapi pertanyaan intinya adalah, bagaimana organisasi dapat memperkuat diri untuk bertahan hidup dan dapat tetap berhasil menghadapai bentuk masa depan apapun yang muncul.

Organisasi keamanan (militer), organisasi Sipil (ormas, LSM, dan sebagainya), organisasi bisnis (perusahaan), organisasi Negara (pemerintahan) dan parpol, organisasi Nirlaba (yayasan pendidikan dll) dan atau organisasi apapun tetap harus berhadapan dengan masa depan. Masa depan tidak dapat diprediksi secara pasti karena masa depan adalah misteri dan teka-teki yang penuh ketidak pastian dalam ukuran manusia.

Perubahan keadaan dunia jelas – jelas datang dalam berbagai ukuran berbeda, menurut James Power Direktur RAND : bahwa " Ada kalanya kita mengetahui cara kerja sebuah system, tetapi kita tidak mengetahui tombol mana yang harus ditekan, katanya. Kalau ada saatnya ketika kita sama sekali tidak mengetahui cara kerja sebuah system. Itulah saatnya anda masuk dalam ketidak pastian yang mendalam ".

Bangsa Amerika telah beroperasi di bawah ketidakpastian diberbagai bidang, tetapi mereka optimis. Mereka selalu beranggapan bahwa akan selalu ada jalan untuk memahami sesuatu. Mungkin apa yang telah terjadi sebagian adalah bahwa manusia menjadi lebih ketakutan. Mereka sekarang hanya punya sedikit alasan untuk percaya bahwa semua masalah pada akhirnya akan terselesaikan.

Dan memang benar, setidaknya terdapat 6 revolusi yang telah membuat kehidupan organisasi menjadi tidak menentu dibanding pada era sebelumnya, yaitu :

1.Revolusi di bidang kehidupan
2.Revolusi di bidang produk barang dan manufakturing
3.Revolusi di bidang Informasi
4.Revolusi di bidang Perdagangan global
5.Revolusi di bidang Revolusi
6.Revolusi di bidang Strategi

Tak seorang pun tahu apakah ke enam revolusi yang digambarkan diatas berarti menjadi apa yang disebut Singularitas, oleh pakar masa depan, sebuah istilah astrofisika yang merujuk pada pusat lubang hitam yang mampu membuat hukum A. Einsten tidak berlaku lagi. Yang jelas, kecepatan perubahan tampak semakin  meningkat seperti di bidang biologi, teknologi, globalisasi dan informasi yang bergaul bersama-sama menciptakan serangan hebat yang petensial dan membahayakan.

Diukur dengan velositas dan ragam perubahan, sebagai besar organisasi sudah tahu bahwa mereka hidup dimasa yang tidak menentu. Karena itu, alat bantu berupa “ KOMPAS “ yang teruji dan benar seperti Perencanaan strategis, Kriteria standar, serta Pernyataan Visi dan Misi sangat diperlukan organisasi Kompas organisasi adalah penunjuk arah dan sekaligus Navigasi untuk mencapai tujuan ,sasaran dan target organisasi.

Written by : Drs.Ir.Alexander Doloksaribu,MM

No comments:

Post a Comment